Kepulangan Mayit Tki Asal Cilacap Yang Tewas Di Taiwan Terkendala Biaya

Konten [Tampil]
Kepulangan Jenazah TKI Asal Cilacap Yang Tewas di Taiwan Terkendala BiayaFoto: Rachman Haryanto

Cilacap -Tuzikin (25) seorang TKI warga Desa Banjarreja, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah tewas karam di Perairan Qing An Kota Chanpin Changwa, Taiwan, Minggu (2/8) lalu. Hingga dikala ini mayit belum dipulangkan ke Indonesia alasannya perusahaan yang memperkerjakan korban meminta biaya pemulangan mayit hingga Rp 110 juta.

"Saya dikabari kalau anak ke enam saya meninggal alasannya karam pada Minggu kemarin. Tuzikin sudah kerja di Taiwan jadi teknisi selama dua tahun," kata Nyaman, orang renta Tuzikin yang mengaku kaget mendengar kabar sedih yang disampaikan rekan korban di Taiwan kepada wartawan, Kamis (6/8/2015).

Dari informasi, Tuzukin karam di danau Qing An ketika memancing bersama kedua temannya dengan menyewa perahu. Saat di tengah danau, korban bersama temannya tercebur. Dua sahabat Tuzikin berhasil menyelamatkan diri. Sementara Tuzikin karam dan sempat hilang. Tim SAR Taiwan yang melaksanakan pencarian menemukan mayit Tuzikin dua hari berikutnya.

Menurut dia, keluarga sudah mengetahui kabar sedih itu dan telah bersiap menunggu kepulangan jenazah, bahkan rumahnya sudah ramai didatangi kerabat dan tetangga korban untuk melayat. Namun, pihak sponsor yang memberangkatkan Tuzikin tiba ke rumah dan meminta biaya pemulangan jenazah. Awalnya, sponsor meminta uang sebesar Rp 110 juta.

Mengetahui biaya sebesar itu, pihak keluarga bingung. Belakangan, pihak sponsor yang beralasan undangan biaya tersebut dari perusahaan daerah Tuzikin bekerja kembali mengatakan biaya pemulangan Rp 64 juta. Tapi keluarga tetap tidak bisa membayar biaya pemulangan jenazah.

"Orang dari sponsor tiba Rabu (8/5) pagi, katanya dari Solo. Bila tidak dipulangkan, maka jenazahnya akan segera dikremasi. Sementara istri saya beserta keluarga menginginkan anak saya dikuburkan di kampung halaman," ujarnya.

Akhirnya, keluarga menyerahkan uang sebesar Rp 20 juta kepada sponsor untuk biaya pemulangan jenazah. Salah seorang keluarga Tuzikin, Sainem mengaku sempat melarang orang tuanya untuk mengatakan uang tersebut. Namun, alasannya kondisi keluarga yang sedang berduka dan bingung, maka uang tersebut diserahkan. Saat ini, perwakilan keluarga bersama pihak sponsor sudah berada di Solo untuk mengurus dokumen pemulangan.

"Keluarga yang lain juga gundah dengan biaya pemulangan, bisa ditawar dan tetap ada kejanggalan. Akhirnya uang tersebut diserahkan pada Rabu (5/8) sore. Sekarang keluarga bersama sponsor berada di Solo. Katanya ngurus dokumen pemulangan," jelasnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, seseorang mengaku dari LBH juga sempat tiba kerumah bersama sponsor untuk membantu pemulangan jenazah. Anehnya lagi, orang tersebut seakan membantu menawar biaya pemulangan sebesar Rp 50 juta. Orang tersebut juga merinci biaya pemulangan. Mulai dari biaya mayit tiba di Jakarta sebesar Rp 43 juta. Kemudian perjalanan dari Jakarta menuju Desa Banjareja sebesar Rp 7 juta.

"Saya perangkat desa yang pernah mengurus dua kali pemulangan mayit TKI warga Desa Banjareja. Tetapi sepengetahuan saya, tidak ada biaya menyerupai itu," ujarnya.

Mengetahui keluarga menginginkan biar Tuzikin dimakamkan di kampung halaman, sejumlah rekan kerja Tuzikin di Taiwan sempat menggalang dana untuk biaya tersebut. Rekan-rekan Tuzikin di Taiwan bahkan mengabarkan kalau perusahaan Tuzikin hanya meminta Rp 5 juta untuk biaya pemulangan.

"Kita dikabari lagi kalau teman- sahabat Tuzikin di Taiwan juga berupaya menggalang dana untuk kepulangan jenazah. Informasinya, perusahan hanya meminta biaya sebesar Rp 5 juta," ungkapnya.

Sementara Kepala Dinsosnakertras Kabupaten Cilacap, Kosasih menyatakan jikalau Tuzikin merupakan TKI Ilegal. Meski status Tuzikin merupakan TKI ilegal, namun pihaknya tetap berupaya memulangkan jenazahnya. Pihaknya juga sudah berkoordinasi Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) untuk menindaklanjuti dilema itu. Tapi hingga dikala ini belum ada tanggapan dari Kemenlu.

"Begitu mengetahui informasi ada TKI meninggal kita eksklusif berkoordinasi dengan Kemenlu pada Selasa (4/8) lalu. Dari data kami, korban merupakan TKI Ilegal," jelasnya.

Saat ini Dinsosnakertrans tidak bisa menjamin sepenuhnya biaya pemulangan mayit akan ditanggung Kemenlu. Namun biasanya, Kemenlu tetap akan menanggung biaya pemulangan, meskipun TKI tersebut ilegal.

"Untuk dikala ini, saya belum bisa menjawab ataupun menjamin hal itu. Karena masih berkoordinasi dan belum ada tanggapan dari pihak Kemenlu," ungkapnya.

Sumber detik.com

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Kepulangan Mayit Tki Asal Cilacap Yang Tewas Di Taiwan Terkendala Biaya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel