Keluarga Menanti Tkw Banyumas Di London Yang 18 Tahun Tak Pulang

Konten [Tampil]
Keluarga Menanti TKW Banyumas di London yang 18 Tahun Tak PulangParsim menyampaikan surat dari ibunya. Foto: Arbi Anugrah/detikcom

Banyumas -Seorang TKW asal Banyumas dilaporkan keluarganya sempat hilang kontak semenjak 2005 silam. Saat ini TKW berjulukan Parinah telah ditemukan di London dan akan kembali ke Indonesia.

"Sejak tahun 2005 sudah tidak ada kontak lagi, posisi terakhir di London, gres ada kontak lagi 2018 melalui surat. Saya ditinggal ibu semenjak kecil tidak tahu, pamitnya ke Arab Saudi. Kalo surat dan uang pernah dari tahun 1999 sampe 2004 sehabis itu tidak lagi," kata anak Parinah, Parsim kepada wartawan dikala berada di rumah pamannya di Rt 2 Rw 10, Desa Petarangan, Senin (9/4/2018).

Dia menceritakan, surat pertama dari sang ibu diterimanya pada tahun 2005. Dalam surat tersebut, Parinah mengaku ingin pulang ke Indonesia dan meminta Parsim mengurus keperluan kepulangannya.

Hanya saja dikala itu Parsim mengaku belum tahu bagaimana cara-caranya biar ibunya sanggup ia pulangkan. Kemudian dikala ada surat lagi sekitar bulan Januari 2018 yang berisi surat dan sejumlah uang sebanyak 20 Pounsterling atau sekitar Rp380 ribu.

"2005 ada surat minta tolong diurusin cuma waktu itu kita tidak tahu caranya ngurus, dikala itu sudah di London. (Kemudian) Dia ngabarin terakhir kemarin sekitar bulan Januari 2018 melalui surat yang isinya saya minta puang alasannya keadaan sakit," ujarnya.

Setelah menerima surat tersebut ia pribadi mendatangi kantor Imigrasi Cilacap dan diarahkan ke BP4TKI.

Usai melapor ke BP4TKI, Parsim kemudian dihubungi oleh Disnaker Kabupaten Banyumas yang meminta dirinya tiba dan melenghkapi data yang dibutuhkan. Hingga kemudian pihak Disnaker Banyumas tiba dan memberi kabar bahwa Parinah telah ditemukan.

"Informasi dari KBRI sekitar seminggu yang kemudian lewat Disnakertran Banyumas. Katanya (berangkan) dari sana (London) hari Selasa besok tapi saya tidak tahu hingga sini hari apa," kata Parsim.

"Alasannya (keinginan Parinah pulang) sudah usang terus mau jumpa keluarga, kerjaan di sana ajun rumah tangga. Dia sempat dongeng katanya majikannya baik, cuma ada surat dari sini ke sana tidak dikasih tahu. Kayak disembunyikan termasuk dokumen juga gitu. Kalau soal honor ia tidak dongeng sama sekali, kerja dari majikan pertama dari Arab sampe sekarang," jelasnya.

Diwawancara terpisah, Kepala Bidang Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja, Penempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Banyumas Agus Widodo, menyampaikan kalau pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemenlu dan KBRI di London terkait laporan pihak keluarga Parinah.

"Atas dasar laporan itu kami pribadi menghubungi dan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk kepingan Perlindungan WNI dan kita sudah kontak terus dengan Kemenlu hari Kamis kemarin tanggal 5 April kalau ada info bahwa Parinah ini akan dipulangkan," ujarnya.

Dia menjelaskan, dari informasi yang diperolehnya, Parinah berangkat keluar negeri pada tahun 1999. Sampai dengan kini tidak sanggup pulang dan putus komunikasi itu sekitar tahun 2004-2005.

Parinah yang sempat pindah dari Arab Saudi ke London menciptakan keluarga kesulitan menghubunginya.

"Kendala informasi dari pihak keluarga itu kan dari majikan ke majikan. Sebetulnya satu majikan, tapi dari Arab ke London di perjalann ini sama sekali hilang kontak dengan keluarga dan kesulitan keluarga ini untuk mencari hingga di mana. Dan TKI nya tidak penah memberi tahu identitas terakhir hingga di mana sehingga keluarga sulit untuk mencari. Tapi alhamdulilah kemarin Parinah sanggup menghubungi keluarga dan keluaraga sanggup menghubungi kita," ujarnya.

Agus menjelaskan pihaknya belum sanggup melacak Parinah berangkat bekerja keluar negeri melalui PJTKI mana. Sebab dari pihak keluarga pun tidak mengetahui dari Perusahaan mana Parinah dibenagkatkan.

"Sampai kini belum sanggup terlacak dan kami sudah cek di sisko penempatan tenaga kerja luar sementara keluarga juga tidak sanggup menjelaskan PT apa makanya hingga dikala ini blm diketaui lewat PT apa," ujarnya.

Dia melanjutkan,Parinah rencananya akan pulang dari London besok. Biasanya sebelum pulang, tutur Agus, seluruh hak-hak TKI sudah harus diselesaikan dengan majikan sebelumnya.

Agus mengungkapkan, dari data yang diterima hingga Desember 2017 tercatat sekitar 2.658 warga Banyumas bekerja menjadi TKI di luar negeri dan tersebar di Hongkong, Taiwan, Malaysia, Korea dan Singapura.

Sumber detik.com

Belum ada Komentar untuk "Keluarga Menanti Tkw Banyumas Di London Yang 18 Tahun Tak Pulang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel