Pernikahan Buram Buruh Migran: Tak Hanya Suami Yang Selingkuh
Sabtu, 15 September 2018
Tulis Komentar
Konten [Tampil]
Blitar -Potret buram ijab kabul para buruh migran, ternyata bukan akhir ulah suami saja. Fakta yang dihimpun, perempuan yang bekerja sebagai TKW juga banyak yang terlibat cinta lokasi dengan sesama buruh migran.
TKW Indonesia banyak yang dikabarkan menjalin korelasi suami istri dengan sesama buruh migran. Buruh migran lelaki itu, kebanyakan berasal dari Bangladesh, Pakistan, Thailand dan sesama warga negara Indonesia.
Terkait buruh migran perempuan yang menggugat cerai suaminya, berdasarkan Ketua Pertakina Sulistyaningsih, didasari kekecewaan sang perempuan yang tidak dihargai jerih payahnya.
"Selama kami dampingi kasus para TKI ini, memang perselingkuhan secara umum dikuasai dilakukan pihak suami yang di Indonesia. Namun, banyak juga TKW yang menduakan dengan sesama buruh migran. Ketika kami tanya, alasan utamanya, uang hasil jerih payah mereka habis tak tahu dikemanakan oleh suaminya," kata Sulis dikala dihubungi, Sabtu (15/9/2018).
Akibat rasa kecewa itu, lanjut dia, para perempuan buruh migran banyak yang mencari kompensasi dengan jalannya sendiri-sendiri. Ada yang menduakan dengan lelaki sesama buruh migran, bahkan ada juga yang lalu menjalin korelasi sesama jenis.
"Kami temui fakta itu banyak terjadi pada TKW di Hong Kong dan Taiwan. Saat kami tanya, alasannya buat apa berafiliasi dengan lelaki jika hanya menyakiti. Dan, mereka jadinya enggan pulang ke Indonesia," ungkapnya.
Menurut Sulis, tingginya angka somasi cerai yang diajukan buruh migran perempuan alasannya dua aktor. Pertama, pengelolaan uang kiriman (remittance) yang tidak benar oleh pihak pasangan. Dan jalan pintas yang ditempuh buruh migran perempuan mencari kesenangan di negeri orang, namun melupakan komitmennya pada keluarganya di Indonesia.
"Saya menilai, justru semakin usang kontraknya di luar negeri menciptakan para buruh migran ini mengabaikan komitmennya berumah tangga. Sehingga ada istilah bapak e disusuki ibune. Tahu-tahu ada panggilan dari PA. Atau tahu-tahu sanggup surat cerai tanpa ada upaya mediasi," ungkapnya.
Data yang diperoleh detikcom dari Disnakertrans Pemkab Blitar, Blitar menduduki peringkat 9 jumlah buruh migrannya di Indonesia. Sampai dengan Juni 2018 tercatat sebanyak 30.168 buruh migran diberangkatkan secara legal. Dengan negara kawasan bekerja paling banyak di Hong Kong dan Taiwan.
Angka pengiriman TKI ke luar negeri di sektor non formal dari Blitar dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2016 sebanyak 4.815 orang, meningkat di tahun 2017 menjadi 8.426 orang. Dan per Juni 2018 ini sudah tercatat sebanyak 3.745 buruh migran legal diberangkatkan.
Tonton juga 'Pelajaran dari Erwiana, TKI Korban Penyiksaan yang Menang Gugatan':
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Pernikahan Buram Buruh Migran: Tak Hanya Suami Yang Selingkuh"
Posting Komentar