Genjot Ekspor, Pemprov Jatim Bertemu Investor Di Belanda
Kamis, 22 November 2018
Tulis Komentar
Konten [Tampil]
Jakarta -Delegasi Pemprov Jawa Timur (Jatim) melaksanakan pertemuan bisnis dengan investor dari Belanda. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan peluang investasi dan transaksi dagang di Jatim.
Gubernur Jatim Soekarwo atau dekat disapa Pakde Karwo menyampaikan Pemprov Jatim akan menangkap semua peluang perjuangan untuk meningkatkan nilai ekspor ke Belanda. Khususnya untuk produk-produk UMKM orisinil Jatim yang mempunyai potensi luar biasa.
"Saya berharap, melalui kegiatan kunjungan ini, investasi Belanda di Jatim akan meningkat. Demikian pula neraca perdagangan Jatim-Belanda, khususnya untuk keseimbangan ekspor-impor dua wilayah," kata Pakde Karwo dalam keterangan tertulis, Rabu (21/11/2018).
Sementara itu, Kepala Disperindag Provinsi Jatim Drajat Irawan menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 5,52%, lebih tinggi daripada pertumbuhan nasional, yaitu 5,17%. Selain itu, iklim investasi di Jatim sangat baik, yang didukung dengan empat jaminan fasilitas berbisnis.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu pengusaha yang bergerak di bidang pengolahan limbah B3, Bobby Thiel, menyambut baik kegiatan business to business (B2B) yang dilakukan Pemprov Jatim. Melalui kegiatan ini, pihaknya bisa mengetahui informasi secara pribadi mengenai perkembangan perizinan ihwal pabrik pengolahan limbah B3 yang hendak mereka dirikan di Jatim.
"Saya sangat bahagia ada delegasi Pemprov Jatim yang tiba ke sini, alasannya ialah kami perlu segera mengetahui bagaimana konsep yang telah dibuat," ungkap Bobby.
Terkait dengan pameran produk UKM yang dilakukan, berdasarkan Bobby, merupakan langkah baik untuk memperkenalkan produk Jatim kepada masyarakat Belanda. Ia berharap kegiatan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan dan dibentuk dalam event yang lebih besar.
Pertemuan digelar di Amsterdam Marriot Hotel, Selasa (20/11/2018) waktu setempat. Beberapa investor dan pelaku bisnis Belanda yang hadir antara lain bergerak di bidang kesehatan, pendidikan, industri sabut kelapa, serta pengolahan limbah B3.
Lima komoditas nonmigas Jatim yang diekspor ke Belanda ialah banyak sekali produk kimia, kayu, barang dari kayu, materi kimia organik, ganjal kaki, serta spare part kendaraan. Sedangkan komoditas impor Jatim dari Belanda antara lain mesin-mesin/pesawat mekanik, aluminium, jangat, dan kulit mentah.
Dalam kegiatan pertemuan bisnis ini, Pemprov Jatim menunjukkan delapan proyek potensial yang tengah dikembangkan. Di antaranya daerah ekonomi pariwisata Singosari, daerah ekonomi khusus Prigi, pembangunan rumah sakit di Sidoarjo, dan pengelolaan limbah B3.
Khusus untuk pengelolaan limbah B3, pada awal Desember nanti salah satu investor yang tertarik pada proyek ini akan tiba ke Jatim guna site visit dan menciptakan perjanjian kerja sama. Apalagi kajian lingkungan terkait dengan pendirian pabrik pengolahan limbah B3 di Jatim telah selesai.
Di samping itu, potensi pengelolaan limbah B3 di Jatim sangat besar, mengingat Jatim merupakan backbone Indonesia timur. Bahkan Pakde Karwo telah menunjuk salah satu BUMD, yaitu PT Jatim Graha Utama (JGU), untuk menangani hal ini.
Selain itu, pengusaha di bidang teknologi pengolahan sabut kelapa akan melaksanakan investasi untuk pembangunan pabrik di daerah Sidoarjo. Khusus untuk pengolahan kopi, telah terjadi transaksi bisnis dengan seruan 3 ton setiap bulan ke Belanda untuk kopi jenis arabika.
Sedangkan di bidang kesehatan, Jatim mendapat anjuran kolaborasi training dan pendidikan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan, menyerupai perawat dan dokter. Ini penting dilakukan karena, sebelum mendirikan rumah sakit, semua tenaga kesehatan harus telah dididik memakai standar Belanda dan bersertifikat internasional.
Pada kegiatan ini juga digelar pameran aneka produk unggulan UKM Jatim, menyerupai makanan, aneka kopi khas Jatim, madu khas Jatim, dan produk-produk lainnya.
Perkuat Konsep Ekonomi Digital, Pemprov Jatim Kunjungi Startup di Belanda
Untuk memperkuat konsep penerapan digital ekonomi, delegasi Pemprov Jatim melaksanakan kunjungan ke salah satu perusahaan startup yang bergerak di sektor pelengkap yang berada di Rotterdam. Kegiatan ini dilakukan alasannya ialah ketika ini ekonomi digital menjadi aktivitas prioritas yang telah ditetapkan Pemprov Jatim.
Adapun pengusaha startup Indonesia yang dikunjungi ialah Ferlin Yoswara. Ferlin merupakan satu dari dua orang asal Indonesia yang bisa mendapat startup visa dari pemerintah Belanda.
Berbagai penemuan karyanya di bidang desain pelengkap sangat diterima oleh masyarakat Belanda, bahkan pasarnya sudah hingga Iran dan Libanon.
Berkat kegigihannya, Ferlin telah membuka Market Your Jewelry B.V. dan meluncurkan Saaraa Jewelry (www.saaraa.nl), perusahaan yang merancang dan menciptakan pelengkap dari materi perak dan kristal Swarovski.
Inovasi juga terus ia lakukan, salah satunya dengan menciptakan smart jewelery yang bisa dipakai untuk membuka pintu menggantikan kartu menyerupai biasanya dipakai di Eropa.
"Inovasi harus terus dilakukan alasannya ialah sebagai startup visa perjuangan yang kita buat harus berkelanjutan. Kerja sama dengan banyak sekali pihak juga dilakukan, terutama dengan bidang teknologi informasi," terang Ferlin.
Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jatim Nina Soekarwo atau dekat disapa Bude Karwo menyambut baik kunjungan Pemprov ke startup visa di Belanda untuk pengembangan kerajinan berbasis digital. Apalagi startup ini bergerak di sektor perhiasan, yang mempunyai banyak perajin yang tergabung dalam Dekranasda bergerak pada bidang yang sama.
"Saya berharap informasi banyak sekali pengalaman dari startup di Belanda ini bisa menumbuhkan semangat para perajin di Jatim, sehingga ke depan semakin banyak startup dari banyak sekali bidang kerajinan bermunculan di Jatim," harap Bude Karwo.
Untuk mengetahui informasi lainnya dari Ekspedisi Jalur Darat 34 Gubernur APPSI, klik di sini.
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Genjot Ekspor, Pemprov Jatim Bertemu Investor Di Belanda"
Posting Komentar