Jumlah Remitansi Tki Di Tulungagung Menurun
Kamis, 10 Januari 2019
Tulis Komentar
Konten [Tampil]
Tulungagung -Remitansi atau dana transfer dari para pekerja migran Indonesia asal Tulungagung selama periode 2018 mencapai Rp 249,5 miliar. Jumlah itu sedikit mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
"Rp 249,5 miliar itu data hingga bulan November, alasannya ialah biasanya untuk bulan Desember gres kami kumpulkan bulan Januari. Sedangkan untuk periode 2017 totalnya mencapai Rp 429 miliar," kata Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia Kediri, Nasrullah ketika dihubungi, Kamis (10/1/2019).
Transaksi ratusan miliar dana para TKI tersebut dilakukan melalui sejumlah perbankan serta melalui jasa Kantor Pos. BI Kediri memprediksi angka remitansi total selama 2018 akan mendekati perolehan tahun sebelumnya.
"Kalau kita lihat tren remitansi di wilayah Tulungagung itu berfluktuasi, terkadang naik terkadang turun. Sedangkan untuk negara asal pengirimannya rata-rata dari Malaysia, Arab Saudi, Hongkong, Taiwan dan beberapa kantong TKI lainnya," ujarnya.
Namun pihaknya belum bisa meranking secara rinci besaran remitansi yang dikirim dari masing-masing negara, alasannya ialah membutuhkan pemilahan dari pihak perbankan maupun kantor pos selaku penyedia jasa pengiriman uang.
Nasrullah menambahkan, metode pengiriman honor yang diterima pada TKI lebih banyak didominasi telah memanfaatkan jasa perbankan. Terlebih ketika ini sejumlah bank besar di Indonesia telah mempunyai perwakilan di negara yang menjadi kantong pekerja migran Indonesia.
"Sehingga mereka akan lebih gampang dalam mengirimkan uang ke Indonesia. Tapi kami tidak memungkiri masih ada yang pekerja migran kita yang mengirimkan dananya tidak melalui perbankan, misalkan dititipkan atau melalui calo, namun nominalnya sangat kecil," imbuhnya.
Bank Indonesia mengaku telah bekerja sama dengan BNP2TKI untuk mengimbau para pekerja migran semoga selalu memanfaatkan jasa perbankan maupun pengiriman resmi lainnya. Sebab, lebih mudah, kondusif dan murah.
"Kalau melalui calo bisa jadi akan muncul biaya yang tidak terduga," jelasnya.
Sementara terkait besarnya nominal remitansi dari pekerja migran asal Tulungagung dibutuhkan bisa dimanfaatkan dengan baik para pemiliknya dengan melaksanakan investasi. Dengan itu uang yang dimiliki tidak gampang habis dan lebih bermanfaat
"Kami sudah beberapa kali bertemu dengan mereka, kami menunjukkan edukasi semoga uang yang didapatkan dengan susah payah di luar negeri tersebut bisa dipakai dengan bijak dan tidak hanya dipakai untuk barang yang konsumtif," ujar Nasrullah.
Menurutnya, ketika ini telah terjadi tren perubahan yang aktual terkait pemanfaatan honor para pekerja migran. Saat pulang ke tanah air, banyak para pekerja tersebut yang melaksanakan investasi dengan membuka sejumlah perjuangan secara mandiri.
"Kami tahu masalah pekerja migran itu tidak hanya masalah ekonomi, namun juga ada masalah sosial maupun keluarga. Dengan menginvestasikan dana secara sempurna maka akan menunjukkan imbas aktual terhadap perekomomian keluarga dan bisa berkembang lebih baik," imbuhnya
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Jumlah Remitansi Tki Di Tulungagung Menurun"
Posting Komentar