Bupati Anas Ajak Pelaku Perjuangan Kopi Pasarkan Produksi Via Online
Rabu, 06 Maret 2019
Tulis Komentar
Konten [Tampil]
Banyuwangi -Seiring kemajuan pariwisata daerah, perkembangan produk UMKM kopi Banyuwangi juga terus meningkat. Produk kopi lokal mulai menjadi primadona para wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pun ingin semoga pelaku perjuangan kopi lokal membuatkan pemasaran produknya melalui platform online.
"Kita harus bekerja keras bersama untuk mengangkat kopi lokal. Saya harap UMKM Kopi tidak berpuas diri dengan hasil yang sudah di sanggup ketika ini. Salah satunya memanfaatkan platform online untuk pemasaran dengan jangkauan yang lebih luas," kata Bupati Anas ketika bertemu dengan puluhan pelaku perjuangan kopi dan barista di Pendopo Sabha Swagata, Sabtu (2/3/2019).
Anas menyampaikan pemasaran secara online mempunya jangkauan yang sangat luas. Berdasar data Bank Indonesia (BI) pada 2016 pembeli online Indonesia mencapai 24,73 juta orang dengan nilai transaksi sebesar Rp. 75 trilun dan pada 2018 transaksinya diperkirakan mencapai Rp 144 triliun. Sebuah angka yang sangat besar.
"Ini menjadi peluang buat pelaku UMKM Kopi Banyuwangi. Manfaatkan aneka macam platform online baik e-commerce konvensional ibarat Tokopedia, Lazada, Bukalapak maupun platform media umum ibarat facebook dan instagram," kata Anas.
Anas pun mengajak para UMKM kopi lokal terus meningkatkan kualitas produk maupun packaging. Pemkab sendiri setiap tahun mengadakan training bagi petani dan UMKM kopi, salah satunya lewat Processing Coffee Festival. Pemkab juga menyediakan akomodasi bagi UMKM kawasan untuk berkonsultasi wacana pemasaran online dan packaging melalui Rumah Kreatif di bawah Dinas Koperasi dan UMKM.
"Silahkan manfaatkan akomodasi yang ada di Pemkab, atau sanggup mencar ilmu secara berdikari lewat informasi yang kini sangat banyak dan gampang di kanal di internet," kata Bupati Anas.
Jumlah UMKM kopi di Banyuwangi sendiri terus tumbuh pada 2013 jumlahnya tidak hingga 10, namun kini sudah mencapai lebih dari 40 UMKM. Kafe yang menyajikan kopi juga mulai menjamur di penjuru kabupaten.
Selain mendorong pemasaran online, Bupati Anas menyampaikan akan mendukung pelaku perjuangan kopi dengan menyediakan outlet khusus kopi dengan kanal yang strategis bagi UMKM. Juga akan memasukkan produk-produk kopi dengan kualitas baik melalui jaringan Warung Pintar, sebuah platform e-commerce yang membuatkan warung dengan sumbangan teknologi dan analisis data. Saat ini Warung Pintar mempunyai ribuan jaringan secara nasional.
Sementara itu salah satu pelaku perjuangan kopi, Mastuki mengaku mengalami perkembangan perjuangan yang cukup pesat beberapa tahun terakhir. Pada awal memulai perjuangan kopi dengan brand Jaran Goyang, penjualannya hanya 5 kg per bulan, namun kini sudah mencapai 250 kg, itu pun meningkat di waktu tertentu.
"Alhamdulillah semakin ramainya wisatawan yang ke Banyuwangi berdampak signifikan pada perkembangan perjuangan saya. Pengembangan bisnis secara online jadi cara ampuh untuk pengembangan usaha," kata Mastuki.
Juga ada Andreas yang mengusung brand Robicasno. Dari modal awal 150 ribu untuk membeli kopi green bean yang dijual secara door to door, kini dirinya sanggup menjual puluhan kilogram tiap bulannya. Peningkatan itu mulai dirasakan semenjak ia menjadi binaan Dinas Perdagangan dan Industri kawasan dan mengikuti aneka macam pameran.
"Bahkan kopi saya juga mulai diminati para pecinta kopi dari luar negeri, ibarat Taiwan, Jepang, Amerika Serikat, dan Yugoslavia," kata Andreas.
Begitu halnya dengan Suhartin, petani kopi asal Kecamatan Kalibaru Banyuwangi. Yang awalnya dulu hanya menjual biji kopi, kini ia mulai membuka kedai kopi dan mulai memasarkan kopi bubuk.
"Nilai ekonomisnya bertambah ketika kita jual kopi bubuk, dan ini sesuai undangan pasar. Dalam waktu dekat, saya akan membuka wisata petik kopi untuk menjaring wisatawan pula," kata Suhartin.
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Bupati Anas Ajak Pelaku Perjuangan Kopi Pasarkan Produksi Via Online"
Posting Komentar