Potret Pendidikan Sekolah Dasar Di Ujung Pulau Simeulue
Kamis, 26 September 2019
Tulis Komentar
Konten [Tampil]
Simeulue Cut -Simeulue Cut yaitu salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh. Kecamatan Simeulue Cut terbagi menjadi dua wilayah, ada yang ditinggali oleh masyarakat ada juga yang terpisah dari daratan.
Dalam aktivitas Tapal Batas edisi Sinabang, tim detikcom berkesempatan untuk mengunjungi SDN 3 Simeulue Cut. Di sekolah yang jumlah muridnya ada 68 siswa ini, bawah umur berguru dengan antusias.
Setidaknya, hal ini sanggup dilihat dari semangat mereka saat para anggota Tentara Nasional Indonesia AD setempat membagikan buku-buku pelajaran. Salah seorang guru di SDN 3 Simeulue Cut, Irhan, menuturkan bawah umur di sekitar sekolah belum semuanya sanggup mengenyam kursi sekolah.
"Di sini memang jumlah muridnya sedikit sebab memang satu desa paling banyak ada 200 KK saja," terangnya.
Ia menuturkan sekolah di Pulau ini sudah gratis. Hanya saja, murid-murid masih perlu biaya untuk membeli seragam dan peralatan sekolah lainnya. Hal ini lah yang alhasil menciptakan tidak semua bawah umur di Kecamatan Simeulue Cut sanggup bersekolah.
"Orang renta (anak-anak di sini) hingga rumah gak mau mendampingi (belajar), padahal jaraknya dekat. Kadang orang renta mau anaknya sekolah, tapi mereka harus mencari uang hari ini untuk makan besok," tuturnya.
Di sisi lain, tenaga pengajar di SDN 3 Simeulue Cut juga kurang. Irhan menyebut hanya ada 15 orang tenaga pengajar di sekolah ini. Delapan di antaranya sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sedangkan tujuh di antaranya yaitu honorer. Ada juga guru yang statusnya hanya bakti murni alias magang. Mereka digaji memakai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Dijelaskan Irhan, ia mengaku bahagia ada aktivitas tes pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK dari honorer K2. Namun hal itu diakuinya belum efektif menambah jumlah tenaga pengajar di Simeulue Cut.
"Jadi jikalau di sini kebanyakan memang ada yang tes CPNS atau PPPK, tapi yang masuk yaitu mereka yang asalnya dari Kota menyerupai Medan, Aceh dan lain-lain. Sehingga jikalau sudah masuk jadi PNS mereka hanya bertahan dua tahun saja kemudian pindah ke kota asal mereka," jelasnya.
"Itulah yang alhasil menciptakan kami terus kekurangan tenaga pengajar," tambahnya.
Namun, dengan segala kekurangan yang ada, Irhan dan para guru lain mengaku tetap mengajarkan bawah umur semaksimal mungkin. Mulai dari membaca, menulis dan berhitung. Hal ini dilakukan demi memupuk mimpi bawah umur di pulau Simeulue Cut.
"Memang jikalau di sini kan perlu bayar kecuali buat praktikum. Kami ingin agar pemerintah sanggup menyaring lebih banyak tenaga pengajar yang mau mengajar di sini. Kalau perlu yang diprioritaskan untuk jadi PNS atau PPPK yaitu mereka yang memang orang orisinil Simeulue Cut," pungkasnya.
detikcom bersama Bank BRI mengadakan aktivitas Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan. Untuk mengetahui informasi dari aktivitas ini ikuti terus informasi perihal Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Potret Pendidikan Sekolah Dasar Di Ujung Pulau Simeulue"
Posting Komentar