Bnp2tki Dan Ojk Gelar Pendidikan Keuangan Dan Wirausaha Bagi Tki Di Jepang

Konten [Tampil]
BNP2TKI dan OJK Gelar Pendidikan Keuangan dan Wirausaha Bagi TKI di Jepang
Jakarta -BNP2TKI terus mendidik TKI yang berada di luar negeri. Menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BNP2TKI menggelar edukasi keuangan dan kewirausahaan bagi TKI di aneka macam negara.

Pekan ini, edukasi keuangan dan kewirausahaan itu digelar di Tokyo. Pekan lalu, acara yang sama dilakukan di Hong Kong bersama Bank Mandiri dan di Taiwan bersama Bank BNI.

Dalam siaran pers yang diterima, Senin (25/5), disebutkan bahwa bahan yang diberikan dalam program edukasi tersebut ialah pengenalan forum dan produk jasa keuangan, menyerupai perbankan, asuransi, pembiayaan, pasar modal, dan forum keuangan mikro. Selain itu, ada juga bahan perihal perencanaan dan pengelolaan keuangan.

"Saya terima kasih ke OJK yang janji melaksanakan literacy keuangan kepada yang belum beruntung, salah satunya TKI. Sebab banyak di antara mereka (TKI) yang waktu mau berangkat utang dan waktu pulang kembali jual tanah, lantaran tidak sanggup mengelola uang hasil kerjanya. Ini penting harus diedukasi," ujar Nusron dalam pembukaan edukasi di Sekolah Republik Indonesia Tokyo, Jepang, Minggu (24/5) kemarin.

Acara yang diikuti sekitar 200-an orang itu juga menghadirkan pembicara Deputi Komisioner OJK Edukasi dan Perlindungan Konsumen Sri Rahayu Widodo, Direktur Pelayanan Konsumen Sondang Martha Samosir, Kepala Cabang BNI Tokyo dan beberapa pejabat di lingkungan KBRI Tokyo Jepang.

Menurut Nusron, banyak TKI di luar negeri yang gagal lantaran lebih disebabkan tidak sanggup mengelola uang yang didapat dengan baik dan produktif. Menjadi TKI, kata Nusron, seharusnya hanya target antara atau jembatan menuju sukses dalam menata masa depan.

"Banyak yang terjebak contoh hidup konsumtif, sehingga mau pulang malu, dan hasilnya banyak yang jadi overstayer. Jangan hingga orang jadi TKI seumur hidup. Uang yang sudah didapat harus dimulai untuk berguru berusaha dan ke depan harus menjadi pengusaha," ujar Ketua Umum GP Anshor ini.

Di Jepang, ada sekitar 30 ribu WNI, 14 ribu di antaranya pekerja dengan prosedur G to G antara pemerintah Indonesia dan Jepang. Ada yang menjadi tenaga magang (kenshushei) di perusahaan manufaktur, konstruksi, jasa dan pertanian, tenaga perawat (kangoshi) dan careworker (kaigofukushishi).

Gaji yang TKI di Jepang ada di kisaran 120.000 yen hingga 250.000 yen, atau sekitar Rp 15 juta hingga Rp 30 juta per bulan. Dari pendapatan tersebut devisa yang dikirim melalui remitansi mencapai sekitar Rp 2 triliun setiap tahunnya.

"Ke depan, dengan ditutupnya Timur Tengah, yang akan ke Jepang tambah banyak. Apalagi akan ada proyek olimpiade di Jepang. Devisa juga akan tambah meningkat," kata Nusron.




(Elvan Dany Sutrisno/Ahmad Toriq)

Sumber detik.com

Belum ada Komentar untuk "Bnp2tki Dan Ojk Gelar Pendidikan Keuangan Dan Wirausaha Bagi Tki Di Jepang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel