Bnp2tki Cek Keselamatan Tki Di Taiwan Pasca Gempa 6,4 Sr

Konten [Tampil]

Foto: REUTERS/Pichi Chuang

Jakarta -Gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter mengguncang Taiwan pada Sabtu (6/2) dini hari. Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid berkoordinasi dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taiwan untuk memastikan keselamatan TKI di sana.

"Kita eksklusif koordinasi dengan KDEI untuk memastikan posisi TKI di sana. Dan menurut informasi yang kami dapatkan sejauh ini tidak ada TKI yang menjadi korban gempa. Tentu kita berdoa dan berharap bahwa mereka para TKI di sana tidak ada yang menjadi korban gempa," kata Nusron dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (7/2/2016).
Nusron menjelaskan, jumlah TKI di Taiwan cukup banyak yaitu sekitar 16,800 orang dan tersebar hampir di semua kota. Karena itu, Nusron juga meminta jajarannya untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Taiwan untuk segera melaporkan kondisi terkini. Apalagi, gempa yang mengguncang Taiwan memang cukup besar di mana menurut informasi merobohkan gedung 17 lantai di Kota Tainan di bab selatan negeri itu.

"Kami sudah minta pihak KDEI untuk sanggup mengirim tim ke lokasi guna memastikan tidak ada WNI dan TKI di sana yang menjadi korban," katanya.

Sementara itu, sejauh ini korban tewas akhir gempa tersebut dilaporkan sebanyak 11 orang. Dilansir dari AFP, Sabtu (6/2), lebih dari 30 orang masih terjebak di dalam reruntuhan apartemen yang roboh akhir gempa. Di antara 11 yang tewas tersebut terdapat bayi wanita berusia 10 hari dan dua anak lainnya.

"Di antara korban tewas di reruntuhan ada bayi wanita yang usianya masih 10 hari serta dua anak-anak," kata Departemen Pemadam Kebakaran setempat.

Sebanyak 256 penghuni apartemen berhasil diselamatkan akhir gempa ini. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan menyampaikan sebanyak 318 korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit setempat.

Pejabat setempat meyakini masih banyak warga yang tertimbun di reruntuhan apartemen. Sebanyak 800 tentara sekarang telah dikerahkan guna mengevakuasi dan melacak korban reruntuhan bersama anjing pelacak.

"Saya melihat bangunan goyang mulai dari atas sampai ke bawah. Serta dari kiri ke kanan," kata seorang warga.

"Pertama lantai runtuh, kedua pun demikian," katanya kepada terusan TV SET lokal.

Sumber detik.com

Bagikan Artikel ini