Calon Tki Dari Kendal Keluhkan Mahalnya Biaya Tes Kesehatan

Konten [Tampil]
Calon TKI dari Kendal Keluhkan Mahalnya Biaya Tes KesehatanFoto: Ari Saputra
Kendal -Calon Tenaga Kerja Idonesia (TKI) di Kabupaten Kendal akhir-akhir ini merasa terbebani dengan hukum gres terkait tes kesehatan. Selain hanya boleh dilakukan di satu tempat yang ditunjuk Pemkab, juga ada kesan 'permainan'.

Kabupaten Kendal merupakan salah satu tempat terbanyak pengirim TKI ke Luar Negeri. Tes Kesehatan diharapkan untuk mendapat ID calon TKI tersebut resmi. Mulai 1 Agustus 2018 lalu, calon TKI tujuan Singapura dan Hongkong harus tes kesehatan di RSUD Kendal dengan biaya yang berdasarkan calon TKI lebih tinggi dari RS swasta serta waktu yang terlalu lama.

Salah satu calon TKI yang megeluh yakni Lusi (22) warga Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal. Ibu 2 anak itu ingin mengadu nasib di Hongkong sebagai ajun rumah tangga alasannya yakni banyak tetangga yang berhasil dan pulang membawa uang modal. Namun ketika beliau mulai tahap tes kesehatan, beliau kesulitan dan beda dengan tetangga-tetangganya.

"Ingin jadi TKI kan mau cari uang, ini malah terhambat proses medical cek. Masalahnya di biaya, harus bayar Rp 770 ribu, belum pulang perginya kan jauh, dan balasannya unfit," kata Lusi ketika ditemui di Kendal, Selasa (11/9/2018).

Ia menyampaikan dalam keterangan unfit tertulis Lusi menderita bronkitis. Diagnosa itu membuatnya kaget alasannya yakni Lusi megaku sangat sehat dan juga sebelum ke RSUD ia sudah meakukan pra tes berdikari di dokter swasta.

"Penyakitnya bronkitis, asma saja enggak pernah kok," ujarnya.

Dari pengalaman-pengalaman yang beliau dengar, bila teridikasi suatu penyakit maka akan diberi resep untuk menebus obat. Tapi berdasarkan Lusi, investigasi bukan lagi di RSUD alasannya yakni harus periksa ke poli seorang jago kemudian sehabis itu mendapat obat. Setelah sembuh kembali tes lagi dengan menambah biaya yang sama.

"Ya nanti harus bayar lagi kalau mau dicek. Dulu itu di luar katanya Rp 670 ribu, kini Rp 770 ribu," tandasnya.

Hal Senada diungkapkan calon TKI lain, Indah (21). Selain biaya, hasil tes juga keluar lebih usang daripada di swasta yaitu mulai dari 3 hari sampai sepekan. Selain itu tes juga dilakukan bersama pasien umum sehingga antre lebih lama.

"Ini saja uang pinjam saudara. Katanya saya juga kena Bronkitis," kata Indah.

Pihak Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kendal ternyata sudah mendengar keluhan-keluhan pasca keluarnya Peraturan Bupati. Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kendal, Sutiyono, menyampaikan semua yang diterapkan sudah sesuai Perbup tahun 2017. Selain itu menurutnya pelayanan sudah lebih gampang dengan pelayanan satu atap.

"Sebenarnya pelayanan satu atap sudah lebih gampang dan murah, keinginan kita menyerupai itu. Memang tercantum RSUD sebagai satu-satunya yang ditunjuk. Di RSUD itu juga gres dapat melayani untuk tujuan 2 negara, lainnya dapat di luar," paparnya.

Untuk menanggapi keluhan tersebut, dinas tenaga kerja akan melaksanakan pertemuan dengan RSUD Kendal, Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) dan Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (Aspataki).

"Kita hanya jalankan Perbup, makanya hari Rabu besok kita undang Apjati dan Aspataki serta dinas kesehatan. Kita ajak bicara lagi terkait duduk kasus kesehatan, mampu tidak melayani masyarakat, di swasta menyerupai itu," lanjut Sutiyono.

Sumber detik.com

Belum ada Komentar untuk "Calon Tki Dari Kendal Keluhkan Mahalnya Biaya Tes Kesehatan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel