Lewat Migran Juara, Pemprov Jabar Tracking Sampai Sertifikasi Tki
Kamis, 29 Agustus 2019
Tulis Komentar
Konten [Tampil]
Jakarta -Guna mengurangi banyak sekali permasalahan pekerja migran asal Jawa Barat (Jabar), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) Provinsi JaBarat meluncurkan kegiatan Migran Juara.
Menurut Kepala Disnakertans Jabar, Ade Afriandi, permasalahan yang menimpa para pekerja migran Indonesia (PMI) disebabkan banyak hal, menyerupai keterbatasan wawasan dan keterampilan, penempatan ilegal, sampai praktik percaloan yang masih marak.
"Ini sudah menjadi problem klasik dan harus segera dihilangkan salah satunya melalui kegiatan Migran Juara yang sudah kami gulirkan," ujar Ade dalam keterangannya, Selasa (27/8/2019).
Ade yang hadir pada Rapat Koordinasi Perbaikan Tata Kelola Layanan PMI Jawa Barat, di The Luxury Trans Hotel Bandung, mengungkapkan melalui kegiatan Migran Juara, Disnakertrans Jabar telah membentuk tim khusus untuk membangun sistem navigasi migrasi.
Sistem ini terbentuk dari seluruh rangkaian sistem pendataan calon tenaga kerja, sistem perekrutan yang melibatkan tugas disnakertrans provinsi, kabupaten atau kota, sampai keterlibatan pegawanegeri desa.
"Juga di dalamnya termasuk pembinaan dan sertifikasi, sistem penempatan, serta sistem tracking warga Jabar yang bekerja di luar negeri," ucap Ade.
Menurut Ade, sejauh ini sudah banyak pekerja migran asal Jabar yang dinilai berhasil meraih sukses di luar negeri. Ini dibuktikan dengan jumlah diaspora asal Jabar yang cukup banyak.
"PMI asal Jabar sudah banyak yang berhasil, diasporanya banyak," katanya.
Ade juga mengungkapkan rencana Pemdaprov Jabar yang akan melaksanakan groundbreaking gedung Migran Training Centre Jawa Barat pada bulan Maret di tahun 2020.
"Saat ini sedang dalam tahap promosi kegiatan, Insyaallah Maret 2020 dimulai pembangunan gedung Migran Training Centre," ujar Ade.
Menurut Ade, tak hanya melalui kegiatan Migran Juara, kontribusi kepada pekerja migran juga akan diperkuat regulasi yakni Peraturan Daerah provinsi, kabupaten atau kota sampai desa menyerupai yang sudah terbit Peraturan Desa Majasari di Kabupaten Indramayu.
Ade menyebut data Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia (BLKPMI) yang mencatat sampai selesai tahun 2018, Indramayu menjadi tempat dengan penempatan pekerja migran terbanyak yakni 21.480 orang, disusul Kabupaten Cirebon dan Subang. Selanjutnya ada 10 negara tujuan favorit yakni Taiwan, Hongkong, Malaysia, Singapura, Saudi Arabia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Kuwait, Oman, dan Uni Emirat Arab.
Rapat Koordinasi Perbaikan Tata Kelola Layanan PMI Jabar ini turut dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko PMK, Kadisnakertrans se-Jabar, LSM pegiat pekerja migran, serta sejumlah Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Lewat Migran Juara, Pemprov Jabar Tracking Sampai Sertifikasi Tki"
Posting Komentar