Pathfinders Bantah Data Fahri Hamzah Soal Tki Di Hong Kong

Konten [Tampil]
PathFinders Bantah Data Fahri Hamzah soal TKI di Hong KongFoto: Andhika Prasetia/detikcom

Jakarta -Wakil Ketua dewan perwakilan rakyat Fahri Hamzah memaparkan informasi kondisi TKI di Hong Kong memprihatinkan. Diberitakan sebelumnya, Fahri mengutip data dari LSM PathFinders dan menyebut ada 1.000 kelahiran anak TKI yang tak diinginkan dan 30 persen buruh migran RI di sana mengidap HIV/AIDS. Menanggapi ini, LSM PathFinders pun membantah.

(Baca juga: DPR Dapat Kabar Kondisi Sebagian TKI di Hong Kong Memprihatinkan)

"Beberapa data yang tidak akurat, salah dikaitkan, dan tidak fundamental dalam artikel itu sanggup menyesatkan dan merusak persepsi publik terhadap pekerja migran Indonesia yang bekerja di Hong Kong," tulis LSM PathFinders dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke detikcom, Minggu (15/1/2017).

Menurut PathFinders, angka 1.000 yang disebutkan Fahri Hamzah tidaklah akurat. Angka itu mungkin didapat Fahri dari laporan tahunan 2015 yang sanggup diakses publik secara cuma-cuma melalui situs resmi PathFinders.

Sejak bangun pada 8 tahun lalu, PathFinders telah menolong lebih dari 4.100 orang dari banyak sekali negara. Di antara angka ini, ada 1.400 bayi dan balita berusia 0-2 tahun.

PathFinders menyebutkan ada 930 WNI hamil dan melahirkan. Pada tahun 2015, 74 persen dari 758 kehamilan tenaga kerja absurd di Hong Kong ialah WNI.

Kemudian pada tahun 2016, PathFinders membantu 167 WNI yang merupakan pekerja rumah tangga atau mantan pekerja rumah tangga di Hong Kong. Sementara itu, di tahun 2016 PathFinders menangani sekitar 900 kasus kehamilan dan kelahiran.

"Adalah tidak benar apabila dinyatakan bahwa 'kelahiran mereka tidak diinginkan'. Lebih dari 90% dari belum dewasa tersebut tinggal bersama ibunya. PathFinders membantah telah menciptakan pernyataan resmi ini, dan data ini juga tidak dinyatakan dalam Laporan Tahunan Pathfinders 2015 atau laporan lainnya," tulis PathFinders dalam keterangannya itu.

Begitu pula mengenai data soal HIV/AIDS, PathFinders tidak mempunyai keterangan resmi terkait ini. Mereka tak ingin berkomentar terkait kondisi buruh migran RI yang terserang HIV/AIDS.

"Penanganan kasus HIV/AIDS tidak termasuk dalam ruang lingkup kerja PathFinders dan PathFinders sangat serius dalam tanggung jawabnya untuk menjaga kerahasiaan kliennya, dan tidak akan membuka hasil cek kesehatan ke pihak luar tanpa persetujuan dari kliennya terlebih dahulu," pungkas PathFinders.

Pernyataan Fahri Hamzah diawali dengan pertanyaan wartawan perihal kondisi TKI di Taiwan. Fahri kemudian memberi pengantar perihal kondisi TKI di Hong Kong.

"Saya ketua tim pengawas tenaga kerja. Setelah tim kita bentuk kemarin, kita sudah mendapat ada banyak sekali informasi dari luar negeri yang memang cukup mengagetkan, yang oleh pemerintah belum pernah diungkap. Ada data penting, misalnya, saya mendapat data dari satu report resmi dari NGO PathFinder, di Hong Kong (sebelumnya ada kesalahan sehingga tertulis Taiwan--red) itu ada sekitar 1.000 tenaga kerja perempuan, dan sekitar 1.000 anaknya itu yang kesudahannya diasuh oleh NGO alasannya kelahirannya tidak dikehendaki," kata Fahri seusai rapat paripurna di gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Selasa (10/1).

"Dan yang mengagetkan juga ialah mereka menyampaikan ada 30 persen dari tenaga kerja kita di sana (Hong Kong--red) itu yang mengidap HIV/AIDS," imbuhnya.

Sumber detik.com

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Pathfinders Bantah Data Fahri Hamzah Soal Tki Di Hong Kong"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel