Pemerintah Punya Sejumlah Opsi Hukuman Untuk Dubes Arab Saudi
Kamis, 06 Desember 2018
Tulis Komentar
Konten [Tampil]
Jakarta -Pemerintah Indonesia disebut mempunyai sejumlah opsi hukuman terkait perkara cuitan 'organisasi sesat' yang dibentuk oleh Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi. Namun hukuman harus diberikan sesuai dengan pelanggaran.
Pakar aturan internasional dari Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana, menyatakan pemerintah dapat saja memperlihatkan hukuman kepada Osama. Sebelum memberi sanksi, pemerintah juga diminta mempertimbangkan dampaknya terhadap hubungan dengan Saudi.
"Sekarang ini dari Kemlu (Kementerian Luar Negeri) justru mau mengambil tindakan ibarat apa diubahsuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan. Apakah contohnya minta biar Dubes Arab Saudi menciptakan pernyataan maaf, apa contohnya pemerintah Arab Saudi yang harus melaksanakan seruan maaf itu, atau pemerintah Arab Saudi diminta untuk menarik mundur duta besarnya, atau contohnya kita, Kemlu melaksanakan pengusiran, persona nongrata, ini semua opsi-opsi yang dimiliki Kemlu. Tapi sekali lagi harus diubahsuaikan dengan tingkat pelanggarannya. Jangan juga berlebihan, jangan hingga kemudian merusak hubungan kedua negara, Indonesia-Arab Saudi," kata Hikmahanto ketika dihubungi detikcom, Selasa (4/12/2018).
Dia menilai tindakan Osama tak masuk akal bagi seorang duta besar. Seharusnya, berdasarkan Hikmahanto, duta besar menghindari memberi komentar soal urusan dalam negeri tempatnya bertugas, terutama bila perkara itu sensitif.
"Sebenarnya nggak wajar, apalagi masalah-masalah yang sensitif di suatu negara. Ini seharusnya dihindari, dihentikan melaksanakan ibarat itu. Ini sudah terjadi, ini yang tentu Kemlu sudah benar memanggil Wadubes, tinggal kini ada nggak seruan maaf ini terhadap tindakan ibarat itu. Harusnya Pak Dubes Arab Saudi jangan ibarat itu," ujarnya.
Soal cuitan Osama ini awalnya diprotes oleh PBNU. Ketua PBNU Said Aqil Siroj menyampaikan PBNU memprotes keras tweet Osama.
"Hubungan yang baik selama ini yang kita berdiri dari dulu hingga kini antarumat Islam Indonesia dan umat Islam Arab, begitu pula pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi selama ini ternodai oleh pernyataan Osama bin Mohammed Al Shuaibi, duta besar Arab Saudi di Indonesia, dengan membuatkan informasi yang keliru dan menyesatkan yang ditulis dalam tweet-nya sebagai berikut," kata Ketua PBNU Said Aqil Siroj dalam jumpa pers yang digelar di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (3/12) kemarin.
Dia juga membacakan tweet yang dimaksud, yaitu:
"'Massa yang berjumlah lebih dari satu juta berkumpul demi menyatakan persatuan umat Islam merupakan reaksi keras terhadap dibakarnya bendera tauhid oleh seorang dari pihak organisasi sesat menyimpang kurang-lebih sebulan yang lalu,' ini ucapan dia," kata Aqil membacakan tweet tersebut.
"'Jadi kemarin itu Reuni 212 itu yang jumlahnya banyak itu alasannya ialah menyikapi reaksilah terhadap pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh oknum dari organisasi sesat. Dengan dihadiri oleh capres no 02 Prabowo Subianto, wakil ketua DPR Fadli Zon, dan lain-lain bapak-bapak wakil Indonesia,'" sambungnya masih membacakan tweet yang disebutnya dicuitkan Osama.
Saat dicek, kini tidak ada lagi tweet tersebut di akun Twitter Osama. Said Aqil memprotes keras perilaku Osama.
Atas perkara ini, Kemlu telah mengambil tindakan. Wadubes Arab Saudi sudah dipanggil alasannya ialah Osama sedang berada di luar negeri.
"Setelah mengetahui adanya pernyataan pada sosmed Dubes Saudi, Kemlu berkomunikasi pada hari Minggu dengan Dubes Saudi yang berada di luar negeri. Karena Dubes di luar negeri, hari Senin siang, 3 Desember, Wakil Dubes/Kuasa Usaha Sementara Saudi di Jakarta secara resmi dipanggil ke Kemlu," ujar juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir, melalui pesan singkat kepada detikcom, Selasa (4/12).
Pihak Kedubes Arab Saudi sendiri belum angkat bicara soal protes ini. detikcom sudah mencoba menghubungi pihak Kedubes Arab Saudi, namun belum ada jawaban terkait protes dari PBNU, GP Ansor hingga pemanggilan Wadubes.
Simak juga video 'Eksekusi TKI Tuti Tak Pengaruhi Hubungan Indonesia-Saudi':
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Pemerintah Punya Sejumlah Opsi Hukuman Untuk Dubes Arab Saudi"
Posting Komentar