Ketika Tki Di Taiwan Mencar Ilmu Bertani Organik

Konten [Tampil]
Ketika TKI di Taiwan Belajar Bertani OrganikFoto: dok. KDEI Taipei

Taipei -TKI di Taiwan mencar ilmu cara bertani organik. Kegiatan yang digagas, Kantor Dagang dan Ekonomi (KDEI) di Taipei ini diikuti puluhan TKI dari banyak sekali wilayah di Tawian.

Dalam siaran pers yang disampaikan KDEI Taipei, Senin (30/5/2016), aktivitas itu dilakukan pada Minggu (29/5). Tak hanya dipandu cara
pembibitan tanaman, para TKI juga terjun pribadi bercocok-tanam di Beitou, Taipei,

Sedikitnya 30 TKI semenjak pagi hari telah berkumpul di areal perkebunan milik Mr. Chan. Mereka serius menyimak klarifikasi dari petani yang merupakan anggota asosiasi petani organik Taipei. Diakui para peserta, secara umum mereka telah mengetahuiseluk-beluk pertanian. Namun, teknologi dan modifikasi pertanian secara organik masihcukup awam bagi mereka.

Untuk diketahui, mengkonsumsi masakan organik telah menjadi salah satu kebiasaanwarga Taiwan. Pertanian di Taiwan pun sanggup dibilang, rata-rata tidak menggunakanpupuk kimia alasannya berbahaya bagi kesehatan.

Salah satu penerima pelatihan, Rubiyati, menuturkan, dengan mencar ilmu bertani secara organik, dirinya sanggup mengambil banyak manfaat. Selain memperoleh ilmu pertanian,dirinya juga sanggup mencar ilmu bertani dengan lahan yang sempit.

"Di kampung, saya selama ini bercocok-tanam pertanian secara umum, bukan teknikorganik menyerupai yang kita pelajari hari ini," ujar perempuan berjilbab asal Pati, Jawa Tengahini.

Peserta lainnya, Sarmi, mengatakan, ilmu pertanian organik sanggup diaplikasikan sepulangnya ke Indonesia. "Saya pernah bercocok-tanam bawang merah. Mudah-mudahan pelajaran bertani organik ini sanggup saya terapkan di Indonesia," tutur TKI asal Demak ini.

Mr. Chan didampingi sang istri menjelaskan, pertanian secara organik dimulai dari tahap pemilihan bibit, penyemaian, menanam bibit, perawatan, hingga masa panen.

"Secara umum, bertani organik, masa panen akan lebih usang dari cocok-tanam pada umumnya. Tapi, kelebihannya, hasil panen lebih sehat dan berkualitas," terangnya.

Salah satu sesi paling menarik dalam training ini ialah TKI diajak berkeliling ke areal perkebunan jagung dan timun. Mengingat pertanian organik sama sekali tidak memakai pupuk pestisida, para penerima sanggup pribadi memetik sayuran organik tersebut dan mengkonsumsinya di tempat. "Rasanya lebih enak," cetus Nurkholiq, TKI asal Kendal, mencoba membandingkan kualitas sayur organik yang dicicipinya.

Kepala Bidang Ketenagakerjaan KDEI di Taipei Devriel Sogia Raflis yang didampingi Senior Asisten Ketenagakerjaan Noerman Adhiguna mengajak TKI untuk bijaksana memanfaatkan waktu selama bekerja sebagai TKI.

"Dengan mengikuti training ini, sepulangnya ke Indonesia, saudara-saudara sanggup menerapkan ilmunya di kampung halaman masing-masing," imbaunya.

Devriel menjelaskan, training pertanian organik menjadi penggalan dari exit aktivitas KDEI di Taipei. Pihaknya secara intensif menggelar kegiatan pemberdayaan dan pembekalan bagi TKI demi terciptanya TKI purna yang berdikari sekembalinya ke Tanah Air.

Sumber detik.com

Belum ada Komentar untuk "Ketika Tki Di Taiwan Mencar Ilmu Bertani Organik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel