Lebih Praktis, Ini Jajanan Bodoh Yang Dikemas Instan
Rabu, 31 Januari 2018
Tulis Komentar
Konten [Tampil]

Ponorogo -Masih ingat tiwul? Ya, makanan tradisional dari Gunung Kidul yang terbuat dari olahan singkong. Kini, jajanan kolot ini tak perlu lagi dibentuk dengan susah payah. Sebab, warga Ponorogo berbagi bisnis tiwul instan.
Layaknya mie instan pada umumnya, tiwul buatan Fera Nuraini (33) warga Desa Kunti, Kecamatan Sampung, Ponorogo, ini simpel bisa dibentuk kapan saja dan di mana saja.
'Fera Tiwul Instan' nama dagang yang diambil Fera. Tiwul buatannya ini bahkan sudah hingga di Hongkong. "Dulu saya pernah menjadi TKI di Hongkong, jadi masih punya kenalan di sana alhasil kirim ke sana juga," kata Fera kepada detikcom dikala ditemui di rumahnya, Rabu (31/1/2018).
Fera menceritakan inspirasi pembuatan tiwul instan ini berawal dari pengalamannya dikala merantau jauh dari kampung selama 10 tahun. Fera mencicipi rindu akan makanan kampung, salah satunya tiwul.
"Jadilah saya menggeluti tiwul instan ini, semenjak dua tahun terakhir," jelasnya.
Awal mula menggeluti pembuatan nasi tiwul instan ini dikala ada teman yang memberitahu kalau tetangganya menjual nasi tiwul instan. Kemudian beliau mencoba untuk menjual tiwul instan tetangganya melalui FB. Dan ternyata ada yang tertarik membeli. Menjual barang dagangan milik tetangganya ternyata belum menciptakan Fera berpuas diri.
"Lama-lama kalau saya ambil dari orang untungnya tidak seberapa dan uangnya habis untuk biaya transportasi," terangnya.
Ia pun memberanikan diri untuk menciptakan sendiri tiwul instan, ia mulai memasarkan produknya dengan memanfaatkan internet bahkan pangsa pasarnya tidak hanya antar pulau di Indonesia melainkan juga hingga ke Hongkong.
Ia menjual tiwul instan buatannya seharga Rp8.000 per bungkus. Dalam sehari, ia bisa memproduksi 4-5 kilogram tiwul kering. "Saya menentukan memproduksi tiwul instan alasannya ialah makanan ini bisa tahan lama, tidak menyerupai jualan makanan matang kalau tidak habis akan basi," imbuhnya.
Fera pun tak pelit membagikan cara menciptakan tiwul instan, pertama-tama ketela yang sudah dikeringkan atau gaplek, dikukus kurang lebih selama satu jam, kemudian dikeringkan kembali hingga benar-benar kering. Setelah itu, dikemas. "Selain tiwul instan, saya juga menciptakan gatot instan dan nasi jagung instan," tandasnya.
Memasuki demam isu penghujan, Fera sekarang juga mengeluhkan produksinya menurun akhir cuaca. Pasalnya, dikala produksi ia masih memanfaatkan sinar matahari. Selain itu dikala demam isu penghujan materi baku ketela sulit ditemui. Bahkan harga tepung ketela untuk materi baku tiwul harganya naik semenjak demam isu penghujan, naik hingga 100% dari sebelumnya.
"Ini stok gatot saya kosong, padahal yang paling laku gatot. Nyari gaplek (ketela kering,red) yang susah. Meski ketela ada cuma untuk materi gatot tidak enak," ucapnya.
Meski begitu ia mengaku bersyukur dengan kenaikan produksinya. "Cukuplah untuk survive di kampung tidak balik lagi ke luar negeri," pungkasnya.
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Lebih Praktis, Ini Jajanan Bodoh Yang Dikemas Instan"
Posting Komentar