Tonton Blak Blakan Kisah Di Balik Sanksi Mati Tki Di Saudi

Konten [Tampil]
Tonton Blak blakan Cerita di Balik Eksekusi Mati TKI di SaudiAgus Maftuh Abegebriel (Foto: Fajar Pratama/detikcom)

Jakarta -

Pemerintah Indonesia dan semua pihak menyesalkan sanksi mati terhadap Tuti Tursilawati di Arab Saudi pekan kemudian yang dilakukan tanpa notifikasi. Padahal keeratan hubungan kedua negara dikala ini tergolong istimewa dalam beberapa tahun terakhir ini. Kenapa hal itu hingga terjadi?

Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan wakil tetap di OKI, Agus Maftuh Abegebriel menjelaskan bahwa qisas di Arab Sudi sepenuhnya berada di tangan keluarga dan andal waris, bukan di Raja atau Kerajaan. Karena itu, sanksi mati terhadap seorang terpidana yang menjadi prioritas pemberitahuan ialah pihak keluarga yang menjadi korban oleh si terpidana.

"Karena itu yang kami persoalkan bukan soal notifikasinya tapi timingnya. Sebab sepekan sebelum sanksi kami gres melaksanakan pertemuan bilateral membahas banyak sekali isu, termasuk proteksi terhadap warga kedua negara," kata Agus Maftuh kepada detik.com, Minggu (4/11) di Jakarta.

Ia menepis anggapan sebagian publik seolah para diplomat tak berupaya maksimal dalam melindungi WNI di Arab Saudi. Agus mengungkapkan selama 2,5 tahun dirinya menjadi duta besar, setidaknya ada 7 WNI yang terbebas dari sanksi mati tanpa membayar denda atau Diyat.

Selain itu, ada satu TKI asal Majalengka yang divonis semenjak 2002 sedang diupayakan biar terbebas dari sanksi mati. Sebab pihak keluarga yang menjadi korban si TKI berjulukan Eti, sudah membuka pintu perdamaian. "Tahun kemudian pihak keluarga mengatakan perdamaian kepada Eti tapi harus membayar kompensasi atau Diyat," ujar Agus.

Semula, mereka meminta Diyat sebesar 30 juta real atau sekitar Rp 120 miliar. Tapi sehabis melaksanakan serangkaian negosiasi, nilainya turun menjadi 5 juta real atau sekitar Rp 20 miliar. Pemerintah, kata Agus, biasanya menganggarkan dana untuk Diyat sekitar Rp 2 miliar.


"Alhamdulillah pekan kemudian saya menerima pinjaman dari kawan-kawan santri Rp 10 miliar. Sisanya akan kami upayakan lewat penggalangan dana masyarakat, uang Diyat harus diserahkan Eti ke mereka pas bulan pahala tahun depan," papar Agus.

Selain berbicara soal lika-liku usaha membebaskan para TKI dari bahaya sanksi mati, Agus Maftuh juga mengisahkan seputar diplomasi bid'ah hingga diplomasi kambing. Apa maksud itu semua? Simak selengkapnya dalam kegiatan blak-blakan yang akan tayang di detik.com, Selasa (6/11) pukul 13.00. Jangan lewatkan !


Tonton! Blak-blakan Di Balik Eksekusi Mati TKI:



Sumber detik.com

Belum ada Komentar untuk "Tonton Blak Blakan Kisah Di Balik Sanksi Mati Tki Di Saudi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel