Cerita Anak Tki Yang Akan Wakili Jatim Menjadi Paskibraka
Selasa, 23 Juli 2019
Tulis Komentar
Konten [Tampil]
Dhea Lukita Andreana dan gurunya/Foto: Adhar MuttaqinTulungagung -Seorang siswi di Tulungagung mewakili Jawa Timur menjadi Paskibraka Nasional. Sayangnya dikala upacara 17-an nanti, sang ibu tidak bisa menemani dirinya ke Jakarta karena harus kembali bekerja ke Taiwan.
Menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara Jakarta menjadi harapan banyak pelajar di seluruh Indonesia. Namun tidak dengan Dhea Lukita Andreana yang justru terpilih menjadi Paskibraka nasional mewakili Jawa Timur.
Pelajar Kelas 11 SMAN I Ngunut Tulungagung itu mengaku hanya menargetkan untuk menjadi anggota pengibar bendera di tingkat provinsi. Namun nasib berkata lain, dalam seleksi yang dilakukan di provinsi, Dhea terpilih mewakili Jawa Timur bersama M Devano Estiawan asal Kota Batu.
"Alhamdulillah bahagia sekali bisa terpilih, apalagi ini tidak hanya mewakili sekolah maupun kabupaten tapi mewakili Jawa Timur. Awalnya itu bersama-sama hanya menargetkan bisa masuk di Jatim," kata Dhea dikala ditemui detikcom di sekolahnya, Selasa (23/7/2019).
Terpilihnya warga Desa Kalangan, Kecamatan Ngunut itu melalui rangkaian proses yang panjang, mulai dari seleksi di tingkat sekolah, kabupaten hingga provinsi. Ia pun harus berkompetisi dengan ribuan penerima melalui tes fisik hingga akademik.
"Saya ikut seleksi di kabupaten 21 Maret, di situ harus bersaing dengan 500 penerima mungkin ada. Kemudian berlanjut ke tingkat provinsi pada 26 April, itu diikuti 228 penerima dari 38 kabupaten/kota," ujarnya.
Dalam seleksi itu ia kembali lolos. Sedangkan seleksi nasional dilakukan pada 2 Mei lalu. Dhea bersaing dengan 12 penerima yang lolos dari seleksi sebelumnya. "Saat itu eksklusif diumumkan dua perwakilan Jawa Timur yang lolos, yakni saya sendiri dan yang perjaka dari Batu," imbuh Dea.
Ia mengaku akan berangkat ke Jakarta pada Rabu besok untuk mengikuti proses karantina. Pihaknya berharap rangkaian kegiatan bisa dilalui dengan baik terutama pada dikala upacara detik-detik proklamasi.
"Kalau saya mau ditempatkan di pasukan apa saja siap, tapi jikalau harapan sih inginnya di pasukan delapan," kata Dhea.
 Dhea bersama ibunda tercinta/ Foto: Adhar Muttaqin |
"Dhea ini semenjak usia dua tahun sudah saya tinggal merantau ke Taiwan hingga sekarang, sedangkan ayahnya di Malaysia. Saya tahu jikalau ia lolos dalam seleksi itu pada dikala di Bandara dikala maupun cuti pulang. Biasanya Dhea ikut jemput tapi kok tidak, ternyata ikut seleksi," kata Nursiyah.
Ia mengaku nekat meninggalkan anak-anaknya untuk merantau karena ingin mengubah nasib. Hal itu dilandasi atas pengalaman jelek yang sempat dialami dikala merantau di Ambon. Kala itu ia berserta suami dan abang Dhea terpaksa pulang ke Jawa akhir konflik sektarian 1999.
"Saat itu bersama-sama kami sudah punya rumah dan pekerjaan, tapi semua habis, tinggal baju yang menempel di badan. Rumah kami dibakar dan saya harus dievakuasi dan dipulangkan ke Jawa. Karena itulah saya nekat ke Taiwan," ujarnya.
Nursiyah mengaku mempunyai keinginan besar untuk mendampingi anaknya dikala berada di Jakarta. Namun keinginan itu tidak bisa direalisasikan karena ia harus berangkat kembali ke Taiwan pada 10 Agustus mendatang. Sebagai gantinya Dhea akan didampingi oleh salah satu saudaranya.
"Sebetulnya Dhea ingin didampingi Kakeknya Rameli. Namun karena kondisi kakinya yang sakit sehingga tidak memungkinkan. Kaki kakek sakit itu juga punya kaitannya dengan paskibra. Saat itu 2017 mau mengantarkan Dhea menjadi pengibar bendera di tingkat kecamatan namun di tengah jalan mengalami kecelakaan sehingga kaki kakek patah," imbuhnya.
Nursiyah beharap anaknya bisa menjalankan kiprah negara dengan baik sehingga bisa membanggakan keluarga, sekolah maupun Provinsi Jatim. Terpilihnya juga dihadapkan menjadi jalan untuk kesuksesannya di masa mendatang.
Di lain pihak, Wakil Kepala Sekolah SMAN I Ngunut Bidang Kesiswaan Ika Yuliatin mengatakan, kiprah negara yang diemban Dhea Lukita menjadi pujian sekaligus kado terindah untuk almamaternya. Pihaknya berharap Dhea bisa menjalankan kiprah dengan baik.
"Di ulang tahun sekolah yang ke-35 tentunya terpilihnya Dhea ini menjadi kado terindah. Kami berharap Dhea bisa menunjukkan yang terbaik. Untuk mewakili sekolah, Kabupaten Tulungagung dan Provinsi Jawa Timur," katanya.
Simak Video "Barang Impor Ilegal Miliaran Rupiah di Surabaya Dimusnahkan"
[Gambas:Video 20detik]
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Cerita Anak Tki Yang Akan Wakili Jatim Menjadi Paskibraka"
Posting Komentar