Pernah Dihempas Tsunami, Desa Ini Bangkit Sekolah Lagi Pakai Dana Desa
Jakarta -
Tak ada kata lelah dalam membangun sebuah desa. Bergerak bersama dan bergotong-royong menjadi salah satu prinsip yang selalu di pegang oleh setiap warga di Desa Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar.
Meski pernah diterjang peristiwa tsunami 15 tahun lalu, hingga meluluh lantakkan bangunan tempat tinggal dan banyak sekali infrastruktur lainnya. Desa Blang Krueng bisa berdiri menata kemandirian.
Salah satu wujud nyatanya yaitu dengan membangun SD Islam Terpadu (SDIT) yang menjadi sentra penanaman huruf anak . Ini menjadi salah satu harapan dan harapan terbesar warga setempat pascatsunami. Mengingat, dikala itu tidak ada satu pun bangunan pendidikan yang tersisa.
Dewan Pengawas BUMG Blang Krueng Teuku Badlisyah menuturkan Blang Krueng sendiri merupakan salah satu desa dari 604 desa di Aceh Besar yang terletak di daerah pesisir pantai. Desa ini menjadi tempat basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) semasa konflik dulu yang dihuni oleh sekitar 2400 jiwa penduduk.
"Pascatsunami hingga tahun 2014 Blang Krueng tidak mempunyai satu pun sekolah dasar. Akibatnya, belum dewasa usia sekolah harus berjalan jauh ke gampong (desa) tetangga untuk mendapatkan dingklik pendidikan," ujar Badli dikala ditemui detikcom, Kamis (19/9/2019).
Terlebih sebagian besar warganya yang masih belum berdaya secara ekonomi menciptakan para orang bau tanah kesulitan untuk membiayai belum dewasa mereka. Sehingga banyak sekolah lain yang memprioritaskan siswa setempat yang bisa dalam ekonomi.
"Akhirnya, dikala itu perangkat desa tetapkan untuk berembuk mengajak warganya. Hingga tercapailah suatu kesadaran bersama untuk membangun sekolah sendiri untuk belum dewasa mereka," ungkapnya.
Di tempat yang menjadi latihan perang basis GAM waktu masa konflik inilah, berdiri sebuah kemudahan ruang serba guna yang ditinggalkan oleh organisasi non pemerintah (NGO) pasca tsunami.
Di tempat itu perangkat desa dan warga mulai memanfaatkan aula tersebut menjadi sentra penanaman huruf anak berjulukan SD IT Hafizul Ilmi.
"Dengan semangat implementasi UU Desa No 6 tahun 2014. Alhamdulillah salah satu gebrakan Desa Blang Krueng dengan adanya dana desa berupa pembangunan sekolah milik gampong (desa) itu terwujud," tuturnya.
Foto: Alfi Kholisdinuka |
Kepala Sekolah SD IT Hafizul Ilmi Artati mengungkapkan inisiatif bersama masyarakat yang di bantu dengan dana desa yang di alokasikan dikala itu, menciptakan harapan besar setiap warga mempunyai ruang mencar ilmu bagi anak-anaknya sekarang terwujud.Pada tahun 2014 sebuah sekolah dasar islam terpadu pun karenanya berdiri. Awalnya hanya menyekat bangunan serba guna menjadi dua kelas dan ditambah dengan bangunan gres di sebelahnya. Pada 2015 sekolah itu pun mulai diresmikan dan digunakan untuk aktivitas belajar.
"Harapan itu sebenarnya sudah semenjak usang diniatkan, semoga belum dewasa di gampong Blang Krueng bisa mengecap pendidikan hingga ke perguruan tinggi tinggi. Itu pun harus diawali dari sekolah dasar ini, dan alhamdulillah harapan itu gres terwujud pada tahun 2015 lalu," katanya.
Artati menyebutkan hingga sekarang ada sekitar 25 guru yang menjadi tenaga mengajar dan 185 murid di sekolah. Selain membuka ruang mencar ilmu bagi putra dan putri daerah Blang Krueng. Sekolah ini juga membuka lapangan kerja bagi para sarjana Blang Krueng untuk mengabdikan dirinya dalam membentuk generasi penerus bangsa.
"Semoga harapan ke depan sekolah ini bisa jadi pilar project atau desa percontohan di Aceh untuk membuatkan pendidikan di desanya, semoga masyarakat gampong itu berkembang dan maju serta sadar akan pentingnya pendidikan," jelasnya.
Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DMPG) Kabupaten Aceh Besar, pada tahun 2018 Gampong Blang Krueng mendapatkan dana desa sebesar Rp 662.782.000, pada tahun 2019 meningkat hingga Rp 740.412.000. Total ada sekitar Rp 581.291.635 dana desa dari tahun 2015-2018 yang digunakan membangun mencar ilmu dan rehabilitasi kemudahan sekolah dasar ini.
Sementara honor tenaga pengajarnya bersumber dari pendapatan orisinil desa dan biaya pendidikan murid. Selain di fokuskan kepada pendidikan, dana desa di Blang Krueng juga digunakan untuk peningkatan sarana lainnya yang sanggup meningkatkan perekonomian warga. Terkhusus dalam mengakomodir sejumlah tubuh perjuangan milik gampong.
Untuk mengetahui informasi lainnya dari Kemendes PDTT, klik di sini.
Sumber detik.com
Belum ada Komentar untuk "Pernah Dihempas Tsunami, Desa Ini Bangkit Sekolah Lagi Pakai Dana Desa"
Posting Komentar